Apa Akibatnya Jika Kalsium Tidak Diserap Secara Optimal?

Bagikan Artikel Ini ke

Kalsium adalah mineral yang sangat penting untuk menjaga kesehatan tulang. Lebih dari 99 persen total kalsium tubuh ditemukan sebagai kalsium hidroksiapatit di tulang dan gigi, yang memberikan kekuatan pada jaringan keras. Sederhananya, kalsium yang membuat tulang kuat.

Karenanya, dewasa ini banyak orang di era modern mengonsumsi[1]  suplemen kalsium untuk menjaga kesehatan tulang. Namun, tidak banyak orang tahu bahwa kalsium saja tidak cukup. Tubuh juga membutuhkan Vitamin K2, Vitamin D3, dan Magnesium untuk optimalkan penyerapan kalsium.

Apabila mengonsumsi[2]  kalsium tidak dibarengi dengan mengonsumsi[3]  tiga zat yang disebut di atas, maka kalsium tidak akan diserap secara optimal oleh tubuh. Akibatnya bisa fatal, misalnya memicu munculnya Hipokalsemia, atau rendahnya kadar kalsium dalam darah, serta dapat menyebabkan gejala kekurangan kalsium seperti nyeri otot dan kelelahan.

Selain itu penyerapan kalsium yang tidak optimal bisa menyebabkan penyakit tulang seperti tulang keropos, atau osteoporosis. Maka dari itu, kita perlu memperoleh asupan kalsium yang cukup, dibarengi dengan asupan Vitamin K2, Vitamin D3, dan Magnesium.

Bahayanya Kalsium yang Tidak Diserap Secara Optimal

Menurut Institute of Medicine, tunjangan kalsium harian berkisar antara 600 hingga 1300 mg tergantung usia dan jenis kelamin. Dewan Penelitian Medis India merekomendasikan 600 mg untuk kedua jenis kelamin. Di AS dan Eropa Utara, rata-rata asupan kalsium harian adalah sekitar 900–1000 mg, dan di Asia Selatan dan India, 400–500 mg.

Artinya di kedua wilayah geografis tersebut, asupan kalsium kurang optimal pada 50% populasi. Hal ini juga menunjukkan bahwa semua orang memerlukan suplementasi kalsium.

Selain memicu Hipokalsemia, kalsium yang tidak diserap secara optimal dalam jangka panjang dapat menyebabkan perubahan gigi, katarak, perubahan otak, dan osteoporosis, yang menyebabkan tulang menjadi rapuh.

Kalsium yang tidak diserap secara optimal juga dapat menyebabkan kelelahan ekstrem, yang melibatkan kekurangan energi dan perasaan lesu secara keseluruhan. Hal ini juga dapat menyebabkan insomnia.

Kelelahan yang berhubungan dengan kekurangan kalsium juga dapat menyebabkan sakit kepala ringan, dan pusing, ini ditandai dengan kurangnya fokus, kelupaan, dan kebingungan. Beberapa riset bahkan menunjukkan kekurangan kalsium juga dapat memicu munculnya depresi dan gangguan kejiwaan lainnya.

Kekurangan kalsium mungkin tidak menimbulkan gejala awal. Biasanya ringan, tetapi jika tidak diobati dan ditangani secara tepat dan cepat, penyakit ini dapat mengancam nyawa.

Cara Tepat Agar Kalsium Diserap oleh Tubuh Secara Optimal

Mencegah lebih baik daripada mengobati. Maka, sebelum terlambat dan mengidap berbagai penyakit seperti yang dijelaskan di atas, alangkah baiknya kita melakukan tindakan preventif agar kalsium dapat diserap oleh tubuh secara optimal. Cara tersebut yaitu:

Mengonsumsi[4]  Kalsium dan Vitamin K2

Selain mengonsumsi[5]  suplemen, asupan kalsium sebenarnya bisa diperoleh dari makanan yang kita konsumsi. Perbanyak konsumsi produk turunan susu seperti keju, atau susu cair itu sendiri. Kalsium juga banyak terkandung dalam sayuran hijau seperti kangkung, okra, dan bayam. Namun, khusus bayam konsumsinya harus dibatasi karena kadar kalsiumnya yang sangat tinggi sehingga tidak semuanya dapat diserap oleh tubuh.

Kalsium juga banyak terkandung dalam biji-bijian seperti kedelai dan kacang. Serta ikan yang dapat dimakan tulangnya seperti pilchards atau sarden.

Sementara untuk Vitamin K2, kita bisa memperolehnya dengan mengonsumsi[6]  kuning telur, keju, belut, hati sapi, serta daging ayam.

Melengkapinya dengan Vitamin D3 dan Magnesium

Magnesium memiliki peran dalam mengubah vitamin D menjadi bentuk yang aktif. Kekurangan magnesium dapat memperparah kalsifikasi yang tidak tepat, menyebabkan peningkatan penyerapan kalsium ke dalam jaringan lunak.

Selain itu, magnesium juga berperan dalam proses pembentukan tulang dengan merangsang pertumbuhan osteoblas, sel-sel yang menjadi awal dari pembentukan tulang.

Untuk memastikan tulang kuat yang optimal dan mencegah penurunan kepadatan tulang, penting untuk memperhatikan asupan vitamin dan mineral yang tepat. Bagaimana cara yang efisien untuk mendapatkannya?

Jangan cemas, karena Imboost menawarkan solusi yang sesuai untuk kita semua. Sebagai produk pertama di Indonesia, Imboost Bone adalah suplemen tulang yang menggabungkan Vitamin K2 dan Magnesium.

Imboost Bone menyediakan dosis tinggi kalsium yang memenuhi kebutuhan harian kalsium. Lebih lanjut, Imboost Bone juga mengandung kombinasi Vitamin K2 dan Magnesium yang membantu memelihara kesehatan tulang dan gigi kita.

Imboost Bone Effervescent hadir dengan rasa jeruk dan dapat dibeli langsung melalui official store Imboost atau di platform belanja favorit dengan harga terjangkau hanya Rp40,000.

Sumber:

Yuan S et al. eBioMedicine. 2022;76:103865 Institute of Medicine (US) Committee to Review Dietary Reference Intakes for Vitamin D and Calcium; Ross AC, Taylor CL, Yaktine AL, et al., editors. Dietary Reference Intakes for Calcium and Vitamin D. Washington (DC): National Academies Press (US); 2011. 2, Overview of Calcium. Diakses pada 06 November 2023, pukul 09:30 WIB. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK56060/ Garg MK, Mahalle N. Calcium Supplementation: Why, Which, and How? Indian J Endocrinol Metab. 2019 Jul-Aug;23(4):387-390. Diakses pada 06 November 2023, pukul 09:45. doi: 10.4103/2230-8210.268505.

Bagikan Artikel Ini ke

Artikel Terkait